September 17, 2013

CERITA KECIL BERSAMA ABIDA

CERITA KECIL BERSAMA ABIDA

Terinspirasi dari blog teman yang menceritakan kehidupan setelah menikah…
Oke,, saya juga ingin menuliskan beberpa pengalaman menarik sebagai dokumentasi pribadi yang juga bisa dibaca teman2 sekalian..
PERKENALAN AWAL DENGAN SI DIA,,,
Alhamdulillahirobbil alamin,,, Allah memang sudah menskenariokan bahwa dia adalah untuk ku dan aku untuk nya,, pada awalnya kami bukanlah teman yang akrab dan teman yang saling sama tahu., kami benar2 baru berkenalan pada hari yang kami sepakati sebagai hari”TA’ARUF”,, ya benar… kami dikenalkan oleh seorang teman, sehingga siapapun tak mengira bahwa pintu perkenalan dua orang insan beda latarbelakang pendidikan dan wilayah tempat tinggal dapat terbuka dengan mudah. (Yah,, proses ta’aruf yang masih menyisakan kenangan lucu di benak saya).. lanjut cerita,, proses pun berjalan cepat hingga akhirnya dia dan temannya berkunjung ke rumah saya.,, untuk silaturahmi yang pertama meminta persetujuan kpada orang tua saya sebelum akhirnya melakukan Khitbah.,, Alhamdulillah,, memang Allah memudahkan jalan kita,, dengan mudahnya orang tua saya,,, yang mulanya a lot ketika saya minta ijin untuk menikah,, tapi akhirnya merestui rencana kita.
Lanjut cerita,,, dua minggu kemudian,, rombongan orang tuanya datang kerumah saya dengan tujuan mengkhitbah,, (Proses khitbah ini pun masih menyisakan kenangan yang indah di benak saya).. Di hari inilah hari pernikahanku ditetapkan..,, dan wal hasil meskipun harinya sempat maju berkali2,, keluarganya begitu santai menanggapinya…
Next,, hingga akhirnya hari pernikahan tiba..!! Alhamdulillah semua berjalan lancer dengan beberpa memori lucu dan patut diingat sebagai cerita kepada anak-anak kita kelak.  Pernikahan kami dilakukan dengan prosesi yang cukup sederhana, bahkan saya sendiri tidak menyebarkan undangan kepada teman2 kuliah saya,,. Undangan yang tersebar hanya undangan orang tua saya kepada teman-teman ayah dan tetangga di rumah serta undangan sederhana (desaign dan print sendiri) untk teman2 suami (kenangan undang pun mash tersimpan bagus). Satu hari kami melewati proses mulai akad nikah, walimatul ursy dan lain-lain hingga malam,, Alhamdulillah,, saat kami melaksanakan prosesi hari  itu (setelah akad) suami saya selalu mendampingi saya,, dia selalu mengarahkan sang perias untuk selalu merias sesuai Syar’I dan mengajak saya untuk tidak meninggalkan sholat 5 waktu meskipun harus rias ulang…,, dan meskipun kita berdua dimarahi oleh beberapa orang terkait hal ini…. Tapi syaa sangat bersyukur pada saat hari H saya masih bisa melaksanakan sholat 5 waktu.
Saya terharu dan bersyukur,, karena Allah mengirimkan suami seperti dia dihadapan saya dengan begitu cepatnya… Saya hanya mampu bersyukur dan bersyukur dibarengi dengan linangan air mata… Dia,, suamiq sosok orang yang Tampan,, penuh perhatian dan kasih sayang,,suka menolong dan santun kepada orang tua saya dan keluarga saya….. Sungguh dia adalah suami yang sempurna,, serasa ketidaksempurnaannya terhapus sirna oleh kesempurnaan akhlaqnya..
Lanjut cerita keseharian!!
Hari berganti hari,, dia (suamiq) tetap memperlihatkan kebaikan akhlaqnya,,, dia begitu teguh untuk tetap berusaha sholat 5 waktu secara berjamaah di masjid.,,, 2 tahun bersamanya,, saya perhatikan hubungannya dengan masyarakat sekitar begitu akrab. Saya lebih banyak cerita atau diberitahu oleh suami saya tentang keadaan tetangga,, si fulan dan si fulan,, dia (suamiq) begitu hafalnya keadaan satu persatu tetangga,, baik dia jaah masjid ataupun bukan.. Suamiq dia sosok orang yang tidak mengambil ribet masalah perbedaan antara sholat subuh dengan qunut ataupun tidak qunut,, yang dia pentingkan adalah berjamaah sholat subuh dimanapun berada dengan tetap mengikuti sang imam,, meskipun jika ada suatu halangan dan terpaksa sholat berjamaah subuh bersama saya di rumah,, dia lebih suka tidak menggunakan qunut.
Dalam keseharian .. . .
Dia suamiq,, adalah sososk yang tidak menginginkan istrinya kelelahan bekerja,, dia suka membantu saya,, cuci baju dan cuci piring,,, memang dua pekerjaan itu adalah pekerjaan yang tidak ku suka,,,
Dia suamiq selalu menyisihkan waktu untuk kegiatan2ku,, dia begitu menginginkan aku bagai ratu,,
Setiap hari ketika berangkat kerja,, aku selalu diantar,, ketika pulang,, aku selalu dijemput,, ketika ada kegiatan sekolah,, dia selalu ijin bekerja untuk menyeesaikan urusanku,, dia juga mau ijin kerja berhari2 ketika ada jadwal pulang kerumah orang tuaku,, ketika aku melahirkan pun,,, satu  minggu dia ijin kerja untuk menyelesaikan semua urusanku..,, dia adalah anugerah dari Allah untukq..
Alhamdulillah…,, Alhamdulillah,,,
Dalam keseharian,, dia suamiq selalu meluangkan waktu untuk sholat tahajud, dhuha dan alma’surat ketika pagi dan petang..,, dia selalu mengajari anakq membaca alquran dan dia setiap pagi selalu meluangkan waktu untuk mengajak bersepeda anakq,,,
Dalam keseharian,, ketika aku lama tak memikirkan orangtuaku,, dia selalu menelpon ibuku dengan inisiatifnya sendiri,,, atau dia dengan inisiatifnya sendiri menelpon ayahku atau kadang mengajakku untuk berkunjung ke sanak saudaraq di Surabaya… Subhanallah,,,
Banyak kenangan indah yang terukir, dan banyak ibroh yang kudapat setelah sekian lama aku dekat dengannya..,
Dalam keseharian,, dia tidak pernah memarahiq..,, dia memilih diam jika aku marah2…
Subhanallah,,
Dalam keseharian, dia selalu mengingatkanku dengan hadist2 dan ayat alquran untuk memotivasiku,, Itu yang membuatku menangis sedu,,,
Sekarang,,, saya hanya bisa mengucapkan Alhamdulillah,, dan Alhamdulillah . . . .

KUTULIS INI AGAR AKU SELALU INGAT KEBAIKANNYA,, he,,