CERITA KECIL BERSAMA ABIDA
Terinspirasi dari blog teman yang menceritakan kehidupan
setelah menikah…
Oke,, saya juga ingin menuliskan beberpa pengalaman menarik
sebagai dokumentasi pribadi yang juga bisa dibaca teman2 sekalian..
PERKENALAN AWAL DENGAN SI DIA,,,
Alhamdulillahirobbil alamin,,, Allah memang sudah
menskenariokan bahwa dia adalah untuk ku dan aku untuk nya,, pada awalnya kami
bukanlah teman yang akrab dan teman yang saling sama tahu., kami benar2 baru
berkenalan pada hari yang kami sepakati sebagai hari”TA’ARUF”,, ya benar… kami
dikenalkan oleh seorang teman, sehingga siapapun tak mengira bahwa pintu
perkenalan dua orang insan beda latarbelakang pendidikan dan wilayah tempat
tinggal dapat terbuka dengan mudah. (Yah,, proses ta’aruf yang masih menyisakan
kenangan lucu di benak saya).. lanjut cerita,, proses pun berjalan cepat hingga
akhirnya dia dan temannya berkunjung ke rumah saya.,, untuk silaturahmi yang
pertama meminta persetujuan kpada orang tua saya sebelum akhirnya melakukan
Khitbah.,, Alhamdulillah,, memang Allah memudahkan jalan kita,, dengan mudahnya
orang tua saya,,, yang mulanya a lot ketika saya minta ijin untuk menikah,,
tapi akhirnya merestui rencana kita.
Lanjut cerita,,, dua minggu kemudian,, rombongan orang
tuanya datang kerumah saya dengan tujuan mengkhitbah,, (Proses khitbah ini pun
masih menyisakan kenangan yang indah di benak saya).. Di hari inilah hari
pernikahanku ditetapkan..,, dan wal hasil meskipun harinya sempat maju
berkali2,, keluarganya begitu santai menanggapinya…
Next,, hingga akhirnya hari pernikahan tiba..!!
Alhamdulillah semua berjalan lancer dengan beberpa memori lucu dan patut
diingat sebagai cerita kepada anak-anak kita kelak. Pernikahan kami dilakukan dengan prosesi yang
cukup sederhana, bahkan saya sendiri tidak menyebarkan undangan kepada teman2
kuliah saya,,. Undangan yang tersebar hanya undangan orang tua saya kepada
teman-teman ayah dan tetangga di rumah serta undangan sederhana (desaign dan
print sendiri) untk teman2 suami (kenangan undang pun mash tersimpan bagus).
Satu hari kami melewati proses mulai akad nikah, walimatul ursy dan lain-lain
hingga malam,, Alhamdulillah,, saat kami melaksanakan prosesi hari itu (setelah akad) suami saya selalu
mendampingi saya,, dia selalu mengarahkan sang perias untuk selalu merias
sesuai Syar’I dan mengajak saya untuk tidak meninggalkan sholat 5 waktu
meskipun harus rias ulang…,, dan meskipun kita berdua dimarahi oleh beberapa
orang terkait hal ini…. Tapi syaa sangat bersyukur pada saat hari H saya masih
bisa melaksanakan sholat 5 waktu.
Saya terharu dan bersyukur,, karena Allah mengirimkan suami
seperti dia dihadapan saya dengan begitu cepatnya… Saya hanya mampu bersyukur
dan bersyukur dibarengi dengan linangan air mata… Dia,, suamiq sosok orang yang
Tampan,, penuh perhatian dan kasih sayang,,suka menolong dan santun kepada
orang tua saya dan keluarga saya….. Sungguh dia adalah suami yang sempurna,,
serasa ketidaksempurnaannya terhapus sirna oleh kesempurnaan akhlaqnya..
Lanjut cerita keseharian!!
Hari berganti hari,, dia (suamiq) tetap memperlihatkan
kebaikan akhlaqnya,,, dia begitu teguh untuk tetap berusaha sholat 5 waktu
secara berjamaah di masjid.,,, 2 tahun bersamanya,, saya perhatikan hubungannya
dengan masyarakat sekitar begitu akrab. Saya lebih banyak cerita atau
diberitahu oleh suami saya tentang keadaan tetangga,, si fulan dan si fulan,,
dia (suamiq) begitu hafalnya keadaan satu persatu tetangga,, baik dia jaah
masjid ataupun bukan.. Suamiq dia sosok orang yang tidak mengambil ribet
masalah perbedaan antara sholat subuh dengan qunut ataupun tidak qunut,, yang
dia pentingkan adalah berjamaah sholat subuh dimanapun berada dengan tetap
mengikuti sang imam,, meskipun jika ada suatu halangan dan terpaksa sholat
berjamaah subuh bersama saya di rumah,, dia lebih suka tidak menggunakan qunut.
Dalam keseharian .. . .
Dia suamiq,, adalah sososk yang tidak menginginkan istrinya
kelelahan bekerja,, dia suka membantu saya,, cuci baju dan cuci piring,,,
memang dua pekerjaan itu adalah pekerjaan yang tidak ku suka,,,
Dia suamiq selalu menyisihkan waktu untuk kegiatan2ku,, dia
begitu menginginkan aku bagai ratu,,
Setiap hari ketika berangkat kerja,, aku selalu diantar,,
ketika pulang,, aku selalu dijemput,, ketika ada kegiatan sekolah,, dia selalu
ijin bekerja untuk menyeesaikan urusanku,, dia juga mau ijin kerja berhari2
ketika ada jadwal pulang kerumah orang tuaku,, ketika aku melahirkan pun,,,
satu minggu dia ijin kerja untuk
menyelesaikan semua urusanku..,, dia adalah anugerah dari Allah untukq..
Alhamdulillah…,, Alhamdulillah,,,
Dalam keseharian,, dia suamiq selalu meluangkan waktu untuk
sholat tahajud, dhuha dan alma’surat ketika pagi dan petang..,, dia selalu
mengajari anakq membaca alquran dan dia setiap pagi selalu meluangkan waktu
untuk mengajak bersepeda anakq,,,
Dalam keseharian,, ketika aku lama tak memikirkan
orangtuaku,, dia selalu menelpon ibuku dengan inisiatifnya sendiri,,, atau dia
dengan inisiatifnya sendiri menelpon ayahku atau kadang mengajakku untuk
berkunjung ke sanak saudaraq di Surabaya… Subhanallah,,,
Banyak kenangan indah yang terukir, dan banyak ibroh yang
kudapat setelah sekian lama aku dekat dengannya..,
Dalam keseharian,, dia tidak pernah memarahiq..,, dia
memilih diam jika aku marah2…
Subhanallah,,
Dalam keseharian, dia selalu mengingatkanku dengan hadist2
dan ayat alquran untuk memotivasiku,, Itu yang membuatku menangis sedu,,,
Sekarang,,, saya hanya bisa mengucapkan Alhamdulillah,, dan
Alhamdulillah . . . .
KUTULIS INI AGAR AKU SELALU INGAT KEBAIKANNYA,, he,,